Desa Kuripan tempo dulu adalah satu
wilayah kesatuan masyarakat yang dimulai dengan namaPamusungan yang dipimpin oleh seorang Pamusung. Nama Desa “Kuripan” diambil dari nama sebuah Kerajaan yang
ada di Pulau Lombok, yaitu Kerajaan Kahuripan.Kerajaan Kahuripan terpusat di
Desa Kuripan.
Hal ini terbukti dari adanya
situs-situs sejarah yang masih ada sampai sekarang yaitu antara lain; Situs
Makam Raja Kahuripan di Karang Makam, Situs Makam Patih Seketeng di Tongkek,
Situs Makam Patih Nuraksi dan Nurakse di Makam Indergecek Pelabu, dan Makam
Pangeran Kelungkung yang masuk Islam di Pedewa’ Pelabu.
Desa Kuripan termasuk Desa tua yang
berada diwilayah selatan bagian timur Kabupaten Lombok Barat. Sebelum tahun
1959 wilayah Desa Kuripan sangatlah luas yaitu mencakup; sebagian wilayah
Kecamatan Gerung Yaitu Desa Dasan Geres disebelah Barat, Desa Tempos dan Desa
Banyu Urip dibagian Selatan. Sedangkan ke Timur sampai Wilayah Lombok Tengah
yaitu Desa Labulia dan disebelah Utara Desa Kuripan utara dan Desa Jagaraga
Indah.
Desa Kuripan berdiri dengan nama
Pamusungan sekitar Tahun 1904 yang dipimpin oleh seorang Pemusung bernama Mamiq
Muliasih.
Tahun 1997 Desa Kuripan dimekarkan
menjadi 3 (tiga) Desa yaitu : Desa Kuripan, Desa Kuripan Utara, Dan Desa
Kuripan Selatan.
Tahun 2000 wilayah Desa Kuripan yang
dulu berubah menjadi satu wilayah Kecamatan yang disebut sebagai Kecamatan
Kuripan yang pusat kotanya berada di Desa Kuripan.
Saai ini Desa Kuripan adalah Desa yang
terletak di daerah perbatasan antara Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten
Lombok Tengah, sehingga sehingga memiliki arti yang sangat strategis sebagai
wajah Kabupaten Lombok Barat. Jika masyarakat Kabupaten Lombok Tengah ingin ke
Kota Provinsi. Maka haruslah melewati Desa Kuripan.
Sebagian besar tata pemukiman
Desa Kuripan merupakan peninggalan masa lampau yaitu Kerajaan Kahuripan, dimana
dari empat penjuru Desa Kuripan diapit oleh tempat pekuburan. Selain situs-situs
sejarah terdapat pula situs-situs budaya yang masih dihormati dan dipelihara
masyarakat.
Kepala Desa ( Pemusung ) Yang Pernah Memimpin di Desa
Kuripan
No.
|
N a m a
|
Jabatan
|
Masa Jabatan
|
Keterangan
|
1.
|
Mamiq Muliasih
|
Pemusung
|
1904-1914
|
Almarhum
|
2.
|
Lalu Dinah
|
Pemusung
|
1914-1922
|
Almarhum
|
3.
|
Raden Syam
|
Pemusung
|
1922-1926
|
Almarhum
|
4.
|
Raden Amir
|
Pemusung
|
1926-1932
|
Almarhum
|
5.
|
Lalu Jinade
|
Pemusung
|
1932-1937
|
Almarhum
|
6.
|
Lalu Togog
|
Pemusung
|
1937-1941
|
Almarhum
|
7.
|
Ramli
|
Kepala Desa
|
1941-1946
|
Almarhum
|
8.
|
Lalu Darwilis
|
Kepala Desa
|
1946-1952
|
Almarhum
|
9.
|
Lalu Mu’in
|
Kepala Desa
|
1952-1957
|
Almarhum
|
10.
|
H.L.Mukhtar
|
Kepala Desa
|
1957-1963
|
Almarhum
|
11.
|
H.L.Tajudin Noor
|
Kepala Desa
|
1963-1969
|
Almarhum
|
12.
|
H.L.Bohari
|
Kepala Desa
|
1969-1971
|
Almarhum
|
13.
|
H.L.Tajudin Noor
|
Kepala Desa
|
1971-1977
|
Almarhum
|
14.
|
H.Muzakkir
|
Kepala Desa
|
1977-1979
|
Almarhum
|
15.
|
Lalu Maywarthe
|
Kepala Desa
|
1979-1998
|
Masih Hidup
|
16
|
Salman Alparizi
|
Kepala Desa
|
1999-2007
|
Masih Hidup
|
17
|
HL. Harta Muhardi
|
Kepala Desa
|
2007 - 2011
|
Masih hidup
|
18
|
MASTUR
|
Kepala desa
|
2011-sekarang
|
Masih hidup
|
Desa Kuripan berada dipinggir Gunung
Sasak dengan suhu
rata-rata
22C – 32C, jumlah bulan hujan antara 4 bulan dari 12 bulan dengan curah hujan
rata-rata + 1100 mm, tinggi tempat 300mdpl, serta dengan bentang wilayahnya
yang datar, warna tanah hitam yang bertekstur debu dengan kedalaman solum tanah
0,5 meter.
Mayoritas penduduknya beragama Islam
dan ada juga yang beragama Hindu dengan suku Sasak, namun ada juga yang
beretnis Jawa dan Sumbawa.
Dan dari silsilah keturunannya,
masyarakat desa Kuripan termasuk secara umum berasal dari satu warga, sehingga
dengan begitu kerukunan dan keharmonisan tampak jelas terlihat.
Kesenjangan sosial ekonomi pada
masyarakat tidak terlalu menjadi ukuran pada proses interaksi atau hubungan
sosial masyarakat, namun dengan rata-rata prosentase kemiskinan mencapai 61,4 %
dan jumlah penduduk, yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani,
pedagang dan buruh yang terpaksa harus pergi merantau kedaerah lain seperti
Bali, Sumbawa dan Kalimantan atau keluar negeri seperti Malaysia dan Saudi
Arabia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar